Artikel
Tempat Wisata
Malioboro dan Titik Nol Yogyakarta ; Sebuah Jalan Kenangan
![]() |
Titik Nol Jogja |
Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru, dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgia
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja
(Yogyakarta - KLA
Project)
Kata orang, Yogyakarta adalah kota yang ngangenin. Bagi saya
pribadi mungkin iya. Banyak kenangan yang sudah saya lalui di kota ini. Selain
memang menjadi kota pendidikan, di mana dibuktikan begitu banyaknya pendatang
(pelajar dan mahasiswa) yang menuntut ilmu di Kota Gudeg ini.
Sebelumnya saya sudah pernah ke Yogyakarta, tepatnya
menyusuri jalan Malioboro yang sangat terkenal dan menjadi lokasi wisata bagi
turis mancanegara maupun domestik. Ah, bukan hanya wisatawan, penduduk lokal
dan pendatang yang sudah lama tinggal di Yogya pun masih saja mengunjungi Malioboro
sebagai tempat hengouts, belanja atau sekedar cuci mata.
Beruntung saya mendapat kesempatan mengunjungni Malioboro, kali ini
diwaktu malam. Pergi di sela-sela acara ulang tahun #KampusFiksi DIVAPress yang
diadakan tanggal 26 April 2015, saya dan teman-teman memutuskan untuk
mengunjungi Malioboro terlebih dahulu di malam sebelum acara, kebetulan juga
jatuh pada malam minggu.
Sungguh padat lalulintas di Jalan Malioboro malam itu.
Trotoar yang disulap menjadi parkiran motor pun penuh, merampas hak pejalan
kaki. Setiap sudut Malioboro begitu ramai. Kios-kios kecil dan dan toko besar
pun padat oleh pengunung. Suara musisi jalanan bersahutan dari berbagai sudut
Jalan Maloboro. Ada yang menarik perhatian saya waktu itu, tepatnya di depan
pintu masuk sebuah mall, yakni ada pertunjukan Tari Saman yang mempesona.
Kami berjalan sampai di Titik Nol Yogyakarta di ujung
selatan Jalan Malioboro. Titik Nol Yogyakarta tersebut berada di perempatan jalan, di kawasan tersebut ada Benteng Vredebrug
dan Monumen Serangan Umum Satu Maret. Sungguh kebetulan sekali, waktu itu ada
pertunjukan budaya di areal monumen tersebut.
Bagi yang suka foto-foto narsis, areal Titik Nol mungkin
tempat yang tepat, di mana ada beberapa objek foto yang menarik seperti;
Komunitas Zombie, Masha, Donal Duck, Pengawal Keraton, Ular, Burung Hantu,
Musang dan lain-lain. Kita cukup membayar seikhlasnya jika ingin berfoto dengan
mereka.
![]() |
Foto dengan Setang di Titik Nol Jogja |
Kawasan Titik Nol ini juga padat oleh pengunjung. Banyak
juga orang berjualan di areal tersebut. Sedikit tips adalah jika membeli
sesuatu di sekitaran Maliboro dan Titik Nol adalah usahakan menawar, tapi
jangan khawatir karena ada beberapa jualan yang memang sudah diberi label,
harganya pun memang kebanyakan sama.
Tepat tengah malam, kami menunggu jemputan untuk kembali ke
asrama, istirahat untuk acara puncak besok pagi. Beberapa kios di Maliboro
sudah tutup, jadi jika yang ingin berbelanja, usahakan sebelum tengah malam.
Lagi-lagi saya mengukir kenangan di sini, bersama mereka
teman yang baru saja bertemu sore tadi. Terima kasih kawan yang sudah aku
anggap menjadi saudara; Teh Resty (Subang), Mbak Aini (Semarang), Mbak Anis
(Semarang), Mbak Riya (Kudus) dan Afsokhi (Jakarta). Saya aka selalu mengingat
ini.
![]() |
Titik Nol Jogja |
![]() |
Patung Gajah di Titik Nol Jogja |
![]() |
Titik Nol Jogja |
![]() |
Gajah di Titik Nol Jogja |
![]() |
Wedang Ronde di Malioboro |
2 komentar