Kalau ngelamar di instansi, PNS, atau pabrik biasanya
disuruh menyertakan fotocopy SKCK pada berkas lamaran (padahal tampang saya
nggak ada kriminal-kriminalnya, kan). Tapi, yasudahlah, namanya juga syarat
administrasi yang harus! kudu! dan wajib! diikuti pelamar kerja. Kalau nggak
lolos syarat administrasi kan nggak bakal dipangil untuk tes selanjutnya.
Percuma nunggu, kan? apalagi kalau kamunya orang baper-an.
Soal SKCK sebenarnya sudah disinggung di postingan
terdahulu (postingan cara membuat Kartu Rumus Sidik Jari). Yups, Surat Keterangan Catatan Kepolisian ini, dulu ngurusnya super
ribet dan paling males. Bayangkan harus riwa-riwi ke RT, RW, Desa, Kecamatan
barulah ke Polsek. Hadeh, bisa ngabisin bensin aja, kan? wekawekaweka. :D
Santai aja, Bro. Sekarang ngurusnya mudah, tapi tetep ada
biayanya, sih Rp 10.000. Waktu itu saya
ngurus SKCK di Polres Kudus, sekalian ngurus Kartu Rumus Sidik Jari, sebagai
salah satu syarat bikin SKCK. Bedanya sama ngurus sidik jari adalah, kita mesti
ngisi form sendiri (pastikan pawa pulen) kita bawa foto sendiri (ya-kali ini
polres bukan studio foto :P ). Langsung saja deh begini syarat dan alur
pengurusan SKCK.
Syarat Pengurusan SKCK:
1.
FC KTP (Kartu Tanda Penduduk)
2.
FC KK (Kartu Keluarga)
3.
FC Akta Kelahiran
4.
Foto 4x6 4 lembar
background merah (bawa lebih buat jaga-jaga, soalnya setiap wilayah kadang beda)
5.
FC Kartu Rumus Sidik Jari
Alur Pengurusan SKCK:
1.
Syarat-syarat itu bendel
pakai klip (di loket nyediain banyak klip sih, tapi ambil 1 aja jangan lebih,
dikira nyolong entar) terus ajukan ke petugas buat minta form “Pak, mau bikin
SKCK.” Nanti petugasnya ngasih form dan suruh ngisi.
2.
Isilah form tersebut dengan
jawaban yang benar. Itu adalah saat dimana kamu dikepoin sama form haha
(lebay ya). Jangan lupa isi, SKCKnya untuk apa, ngelamar swasta atau PNS.
3.
Kalau sudah, bendel pakai klip
tadi dan kumpulin di loket petugas.
4.
Tunggu aja nanti dipanggil
petugas kalau udah selesai.
5.
Nanti kamu disuruh bayar Rp
10.000.
6.
Langsung bawa ke tukang
fotocopy terdekat buat dilegalisir di loket yang sudah disediakan khusus
legalisir.
7.
Legalisir maksimal 5 lembar
dan bayar Rp 5.000. Waktu itu saya nekat 10 lembar aja, haha.
Udah gitu aja. Nggak ribet, tapi kalau lagi
ramai, ngantrinya bakal ramai, kayak pembagian sembako.
0 komentar