Artikel
Feature
Kudus Membangun
Opini
Selembar Kain, Canting dan Cerita Tentang Kudus
![]() |
Desainer Denny Wirawan dan Baju dengan Batik Kudus Rancangannya sumber |
Ternyata tidak cukup satu artikel untuk mencurahkan unek-unek
tentang Kudus. Setelah kemarin menulis soal pembangunan identitas Kudus, kini saya mengulik Kudus dari sisi seni yang sempat terpuruk. Ya, karena Kudus itu kaya. Banyak hal yang bisa dibahas dari
Kudus. Meskipun Kabupaten yang dihimpit Jepara, Pati, dan Demak ini tak luas,
tapi ada banyak kekayaan yang belum banyak diketahui, bahkan oleh masyarakat
Kudus sendiri.
Saat ngepoin instagram-nya Rio (@riomotret) yang lagi naik
daun gegara pagelaran foto tunggalnya yang bertajuk “Alkisah”, saya menemukan
foto-foto dengan caption Batik Kudus. Tak tanggung-tanggung, sesi pemotretan
dilakukan di luar negeri seperti, London. Yang memperagakan busana Batik Kudus
karya desainer terkenal Denny Wirawan adalah model ternama seperti, Atiqah
Hasiholan. Sebagai warga Kudus, saya merasa bangga, bahwa produk asli sebagai
warisan budaya Kudus kini bangkit kembali. Dalam foto di instagram tersebut
juga banyak pengguna instagram dari Kudus yang berkomentar positif menunjukkan
betapa bangganya mereka terhadap Batik Kudus.
![]() |
Pemotretan Atiqah Hasiholan mengenakan Batik Kudus rancangan Denny Wirawan di London oleh Rio Sumber Instagram @riomotret |
“Kudus, ternyata punya batik, lho!”
Tidak hanya Pekalongan, Solo, Jogja dan kota yang terkenal dengan
batik lainnya, tapi Kudus pun punya batik yang khas dan punya ciri tersendiri. Batik
Kudus semakin menambah deretan panjang kekayaan Kudus.
Sebenarnya, Batik Kudus sudah mulai ada, di era 1935 dan berkembang
pesat di era 1970an. Namun setelahnya pada era 80an, gaungnya tak lagi
terdengar. Batik Kudus mengalami kemunduran. Pengakuan United Nations Educational,
Scientific and Cultural Organization (UNESCO) terhadap batik Indonesia, membawa
hawa positif bagi industri batik nasional, tak terkecuali Batik Kudus. Batik
Kudus mulai bangkit lewat pengrajin Batik Kudus yang menampilkan kreasi Batik
Kudus dengan motif baru dan desain baju yang semakin modern. Apalagi didukung
media yang memberitakan Batik Kudus, seperti "Idenesia", program Metro TV yang
dipresenteri musisi kenamaan, Yovie
Widianto, serta media-media lain yang semakin gencar ikut mempromosikan Batik Kudus.
Dukungan dari salah satu perusahaan rokok pun menjadikan Batik Kudus semakin
dikenal dan dapat bersaing dengan batik-batik dari daerah lain.
Banyaknya Motif Batik Kudus
Batik Kudus banyak coraknya, dan lebih condong ke batik pesisiran, terdapat
kemiripan dengan batik pekalongan, dan batik lasem. Itu karena letak geografis
yang tak berjauhan. Batik Kudus yang dibuat oleh pengrajin Cina dikenal dengan
batik nyonya atau batik saudagaran. Batik yang mempunyai ciri khas kehalusan
dan kerumitannya dengan isen-isennya, biasanya dipakai kalangan menengah ke
atas.
Sedangkan batik yang dibuat oleh pengrajin Kudus atau pribumi
dipengaruhi oleh budaya lokal dengan corak yang lebih condong ke pesisiran. Motif
yang dibuat mempunyai arti ataupun kegunaan berbeda, misalnya untuk acara akad
nikah ada corak Kudusan seperti busana kelir, burung merak, dan ada pula motif
yang bernapaskan budaya Islam atau motif Islamic Kaligrafi. Motif yang
bernapaskan kaligrafi islami dipengaruhi sejarah walisongo yang menyebarkan
agama islam di kudus, yakni Sunan Kudus dan Sunan Muria.
Salah satu motif yang juga sangat dikenal di Kudus adalah motif
kapal kandas yang menurut sejarah, dituturkan oleh juru kunci Gunung Muria, ada
kaitan dengan sejarah Kapal Dampo Awang milik Sampokong yang kandas di Gunung
Muria. Motif ini menadi salah satu motif favorit pecinta batik.
![]() |
Batik Kudus Motif Kapal Kandas Sumber : http://www.muriabatikkudus.com/ |
Semakin ke sini, keunikan Batik Kudus telah mengalami perkembangan
motif dan warna, seperti warna dan motif kupu-kupu, daun tembakau, yang
dikembangkan bekerja sama dengan perajin Youke Yuliantaries.
Ada pun motif-motif lain yang menceritakan tentang Kudus adalah
motif parijoto, motif lentog tanjung, motif tari kretek, motif Pakis, dan yang
teranyar diciptakan Yuli (Pengrajin Batik Kudus dari Muria Batik Kudus) adalah
motif bulusan, yang menceritakan legenda bulusan yang diperingati setiap
kupatan.
![]() |
Batik Kudus Motif Lentog Tanjung Sumber : http://www.alfabatikkudus.com/ |
Motif Batik Kudus Adalah Cerita
Sampai sekarang, ada sekitar 160 motif Batik Kudus yang setiap
motifnya diciptakan dari cerita legenda, atau keseharian masyarakat Kudus.
Dalam penciptaan motif pun tak sembarangan. Harus dilakukan riset mendalam
sebelum menggoreskan canting ke atas kain agar makna, filosofi dan ceritanya
tak hambar.
“Batik sebagai ikon berfungsi memperkenalkan nilai budaya. Sehingga
sebelum menuangkannya dalam selembar kain, perlu diperkaya penelitian,” kata
Yuli.[1]
Dalam setiap coraknya ada cerita yang bergulir, seperti kapal
kandas, bulusan, lentog tanjung, cengkeh, tembakau, tari kretek dan lain-lain,
ada makna di dalamya.
![]() |
Batik Kudus Motif Bulusan Sumber http://www.muriabatikkudus.com/ |
Memajukan Batik Kudus
Upaya memajukan Batik Kudus harusnya terus ditingkatkan. Pengrajin
lokal seperti Yuli dan pengrajin bahkan desainer lokal harusnya mendapat
dukungan penuh dalam hal promosi, bahkan jika perlu dibuatkan pagelaran tunggal
atau diikutkan dalam fashion show tingkat nasional seperti Jakarta Fashion
Week, bahkan fashion show tingkat internasional. Nantinya akan ada 'Denny' lain yang menggelar fashion show Batik
Kudus, sehingga akan terus bangkit, dikenal, dan tak akan pernah lagi mengalami
kemunduran.
Namun, harusnya bukan hanya kancah luar yang mengetahui bahwasanya
Kudus punya batik yang membanggakan, namun masyarakat Kudus itu sendiri tahu
dan dapat membedakan mana motif Batik Kudus dan bukan. Perlu adanya kampanye,
atau pagelaran dan pameran di daerah sendiri untuk mengenalkan bahwasannya ada, lho, Batik Kudus, dan mampu bersaing dengan batik dari daerah lain.
Selain itu, perlu digalakkan pengkaderan sebagai penerus Batik
Kudus, agar tidak punah. Batik Kudus pun perlu dan bahkan harus menjadi pakaian
wajib bagi pejabat di pemerintahan dan lembaga-lembaga lain, sehingga Batik
Kudus terus lestari.
![]() |
Sumber : Instagram @riomotret |
Referensi :
http://www.muriabatikkudus.com/sekilas-tentang-sejarah-batik-kudus
http://batikhaskudus.blogspot.co.id/
[1] http://infomuria.umk.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=939:batik-kudus-miliki-160-motif&catid=953:batik-kudus-miliki-160-motif&Itemid=616
4 komentar
Kak, ada kain batik yang lucu warna-warni ndak.?
ReplyDeleteAda dong. Selaras dengan perkembangan jaman, kain batik pun mengikutinya dengan tidak meninggalkan pakem yang ada :)
DeleteTErima kasih atas informasinya...semoga sukses
ReplyDeletehttp://grosirsponmandi.klikspo.com/
Terima kasih sudah mampir :)
Delete