AUDIT DI LINGKUNGAN BISNIS BERBASIS KOMPUTERISASI
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar
Belakang
Semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi memaksa orang-orang untuk
mengikutinya. Khususnya adalah perusahaan. Karena dengan berkembangnya
teknologi akan mempermudah pekerjaan manusia.
Tidak
terkecuali di teknologi produksi saja,
melainkan teknologi sistem informasi.
Pada
saat ini, penggunaan sistem informasi akuntansi sudah sangat pesat. Penggunaan
aplikasi akuntansi berbasis komputer juga memberikan dampak yang signifikan
terhadap profesi akuntan. Memang tidak hanya dampak positif yang diperoleh,
karena akan mempercepat pekerjaan, tapi dampak negatif juga. Karena seorang
akuntan harus benar-benar menguasai dan mengenali softwere tersebut, di samping
tetap benar-benar melakukan audit dengan benar dan terstruktur.
Penggunaan
sistem informasi akuntansi yang begitu rumit juga dapat memberi perubahan
fundamental menyebabkan terjadinya kesalahan-kesalahan, baik tindak kecurangan
maupun kelalaian. Maka dari itu sangat diperlukan upaya untuk menekan dampak
tersebut. Sumber daya manusianya juga harus siap dengan teknologi yang semakin
pesat.
II.
Rumusan
Masalah
Dari
uraian latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan beberapa masalah yang
nantinya akan di bahas:
1.
Apa
itu audit berbasis komputersisasi?
2.
Bagaimana
prosedur audit berbasis komputerisasi?
3.
Apa
yang digunakan untuk audit berbasis komputerisasi?
4.
Apa
kelebihan dan kelemahan audit berbasis komputerisasi?
III.
Tujuan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1.
Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Seminar Audit.
2.
Untuk
mengatahui bagaimana audit berbasis komputerisasi.
3.
Untuk
mengetahui dampak audit berbasis komputerisasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
I.
Audit Berbasis Komputer
Audit adalah pengujian yang dilaksanakan untuk menilai dan
mengevaluasi suatu aktivitas atau obyek.
Seorang auditor dalam melaksanakan audit khususnya yang berhubungan
dengan pemeriksaan sebuah sistem akuntansi berbasis komputer, perlu
untuk mengetahui teknik audit dengan menggunakan komputer. Adapun teknik
yang digunakan dikenal dengan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK)
atau Computer Assisted Audit Techniques (CAATs).
Penggunaan TABK atau CAATs dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas auditor dalam melaksanakan tugas pemeriksaan / audit. Oleh
karena itu, mengkombinasikan pemahaman mengenai pentingnya keahlian audit
dengan pengetahuan sistem informasi akan sangat membantu dalam proses audit
sistem informasi.
Dalam praktek audit, terutama pada audite / perusahaan yang telah
menggunakan sistem informasi berbasis komputer dalam kegiatan
operasionalnya, seorang auditor dituntut harus mampu mengoperasikan
TABK ini dan untuk itu dibutuhkan suatu software audit untuk
melakukan analisa data elektronik. Saat ini telah banyak software audit
yang beredar dipasaran seperti: IDEA, CA Panaudit Plus, Monarch Software, SQL
Query dan lainnya, salah satunya adalah ACL (Audit Command Language)
II.
Prosedur
Audit Berbasis Komputer
Adapun tahapan-tahapan dalam proses auditing adalah sebagai
berikut:
1.
Perencanaan
Audit (Audit Planning).
Tujuan perencanaan audit adalah untuk menentukan why, how, when dan
by whom sebuah audit akan dilaksanakan. Aktivitas perencanaan audit meliputi:
a.
Penetapan
ruang lingkup dan tujuan audit
b.
Pengorganisasian
tim audit
c.
Pemahaman
mengenai operasi bisnis klien
d.
Kaji
ulang hasil audit sebelumnya (jika ada)
e.
Mengidentifikasikan faktor-faktor
yang mempengaruhi resiko audit
f.
Penetapan
resiko dalam lingkungan audit, misalkan
bahwa inherent risk, control risk
dan detection risk dalam sebuah on-line processing, networks,
dan teknologi maju database lainnya akan lebih besar daripada sebuah sistem
akuntansi manual.
2.
Penyiapan program
audit (Prepare audit program). Yaitu antara lain adalah:
Mengumpulkan bukti audit (Collection of Audit Evidence) yang
meliputi:
a.
Mengobservasi
aktivitas operasional di lingkungan bisnis
b.
Mengkaji
ulang sistem dokumentasi bisnis
c.
Mendiskusikan
dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan petugas berwenang.
d.
Pengujian
keberadaan dan kondisi fisik aktiva.
e.
Konfirmasi
melalui pihak ketiga
f.
Menilai
kembali dan re-performance prosedur sistem bisnis.
g.
Vouching ke dokumen sumber
h.
Analytical
review dan metode sampling
3.
Evaluasi
bukti (Evaluation of Audit Evidence).
Auditor menggunakan bukti untuk memperoleh keyakinan yang memadai (reasonable
assurance), jika inherent risk dan control risk sangat
tinggi, maka harus mendapatkan reasonable assurance yang lebih besar.
Aktivitas evaluasi bukti yang diperoleh meliputi:
a.
Menilai
(assess) kualitas pengendalian internal bisnis
b.
Menilai
reliabilitas informasi bisnis
c.
Menilai
kinerja operasional bisnis
d.
Mempertimbangkan
kembali kebutuhan adanya bukti tambahan.
e.
Mempertimbangkan
faktor resiko
f.
Mempertimbangkan
tingkat materialitas
g.
Bagaimana
perolehan bukti audit.
h.
Mengkomunikasikan
hasil audit
Auditor menyiapkan beberapa laporan temuan dan mungkin
merekomendasikan beberapa usulan yang terkait dengan pemeriksaan dengan di
dukung oleh bukti dan dalam kertas kerjanya. Setelah direkomendasikan juga
harus dipantau apakah rekomendasinya itu ditindaklanjuti.
Ada beberapa pendekatan yang dapat dipilih oleh seorang auditor
apabila menggunakan teknik audit berbantuan komputer, yaitu melakukan pengujian
aplikasi atau melakukan pengujian substantif.
Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan apabila auditor tersebut
memilih melakukan pengujian aplikasi adalah:
1.
Test
Data
Metode ini menggunakan data masukan yang telah dipersiapkan auditor
dan menguji data tersebut dengan salinan (copy) dari perangkat lunak
aplikasi auditan. Hasil pemrosesan data tersebut akan dibandingkan dengan
ekspektasi auditor. Jika ada hasil yang tidak sesuai, mungkin ini suatu
indikasi penyimpangan logika atau mekanisme pengendalian.
2.
Integrated
Test Facility (ITF)
Adalah suatu pendekatan teknik terotomatisasi yang memungkinkan
auditor menguji alur logika dan kendali suatu aplikasi pada saat operasi normal
berlangsung.
3.
Parallel Simulation (PS)
Pendekatan ini mengharuskan auditor untuk membuat suatu program
yang menyimulasikan fungsi utama tertentu dari aplikasi yang sedang diuji.
Sedangkan untuk melakukan pengujian substantif (misalnya detail
transaksi atau saldo perkiraan), maka auditor dapat memilih teknik:
1.
Embadded
Audit Module (EAM)
Merupakan suatu teknik dimana satu atau lebih modul program
tertentu dilekatkan di suatu aplikasi untuk mencatat secara tersendiri
serangkaian transaksi yang telah ditentukan ke dalamfileyangakandibacaolehauditor
2.
Generalized
Audit Software (GAS)
Adalah pendekatan yang menggunakan suatu perangkat lunak tertentu
yang dimanfaatkan untuk menyeleksi, mengakses, mengorganisasikan data untuk
kepentingan pengujian substantif. Pendekatan ini memungkinkan auditor untuk
mengakses dan mengambil berbagai file data ke dalam computer untuk kemudian
melakukan berbagai pengujian yang diperlukan. Pendekatan ini merupakan teknik
yang paling populer karena relatif lebih mudah karena tidak diperlukan
kemampuan teknik komputasi yang cukup mendalam.
Apabila dilihat dari sisi proses pengujian logika internal suatu
aplikasi, maka teknik test data, ITF, PS dan EAM merupakan teknik-teknik
pengujian logika internal aplikasi secara langsung sedangkan teknik GAS
merupakan suatu teknik pengujian tidak langsung. GAS disebut dengan teknik
pengujian tidak langsung karena lebih cenderung untuk mengambil output dari
aplikasi untuk kemudian diolah kembali untuk diuji apakah output itu sesuai
dengan kriteria pengujian yang ditentukan.
III.
Yang
Bisa Digunakan Dalam TABK
Seperti yang sudah diuraikan di atas, audit berbasis komputer
tentunya menggunakan software untuk mengolah data. Adapun beberapa software
yang bisa digunakan dan tentunya harus dipelajari secara khusus terlebih dahulu
oleh seorang auditor.
1.
Audit
Command Language (ACL)
ACL for Windows (sering disebut ACL) adalah sebuah
software TABK untuk membantu auditor dalam melakukan pemeriksaan di lingkungan
sistem informasi berbasis komputer atau Pemrosesan Data Elektronik.
ACL for Windows dirancang khusus untuk menganalisa data dan
menghasilkan laporan audit untuk user non-teknis sampai expert users.
ACL secara khusus dirancang untuk menganalisa data, memanipulasi data dan
mengekspor data sehingga membuatnya menjadi lebih berguna bagi auditor. Dengan menggunakan
ACL pekerjaan auditing akan jauh lebih cepat dibandingkan dengan proses
auditing manual yang memerlukan waktu lama.
ACL mempunyai kemampuan untuk mengeksport hasil audit ke berbagai
macam format data, antara lain Plain Text(TXT), dBase III (DBF), Delimited
(DEL), Excel (XLS), Lotus (WKS), Word (DOC) dan WordPerfect (WP).
Kemampuan ACL dalam melakukan pemeriksaan/ analisis terhadap
berbagai aplikasi, antara lain: aplikasi persediaan, aplikasi piutang, aplikasi
hutang, aplikasi gaji dan upah, aplikasi aktiva tetap, aplikasi general
ledger, aplikasi pembelian, aplikasi penjualan
2.
APG
(Audit Program Generator)
APG memungkinkan tim audit mempersiapkan daftar perencanaan audit
mereka. APG memungkinkan tim audit untuk menambah, menghapus atau melakukan
modifikasi item-item individual dalam daftar perencanaan audit untuk
menyesuaikan antara pekerjaan auditor dengan keperluan klien mereka.
Daftar perencanaan audit dari APG termasuk item-item untuk
menetapkan:
a.
Persetujuan
penerimaan tugas
b.
Persetujuan
personel audit terhadap perikatan audit
c.
Tingkat
independensi
d.
Pengetahuan
terhadap kesatuan usaha
e.
Taksiran
kemampuan audit
f.
Surat
Perikatan
g.
Taksiran
risiko audit dan tingkat materialitas
h.
Taksiran
risiko pengendalian
i.
Tindakan-tindakan
melanggar hukum
j.
Tingkat
kesalahan dan ketidakpatuhan
k.
Prosedur
analitikal
l.
Strategi
audit dan program audit
APG dapat membantu dalam memenuhi standar auditing,
mempertimbangkan struktur pengendalian internal dalam sebuah laporan keuangan
auditan. Standar auditing mengharuskan auditor mendapatkan pemahaman terhadap
tiga elemen dari struktur pengendalian dan apakah kebijakan-kebijakan yang
relevan, prosedur-prosedur dan catatan-catatan yang mendasar telah diterapkan
pada perusahaan yang
diaudit.
3.
IDEA
(Interactive Data Analysis Software)
Merupakan software audit yang dapat digunakan untuk membuat
rekonsiliasi, investigasi kecurangan, internal/operational audit, pemindahan
file, mempersiapkan laporan manajemen dan analisis-analisis lainnya, termasuk
menelusuri security log.
IDEA adalah software yang powerful dan mudah dioperasikan untuk
membantu akunting dan professional keuangan meningkatkan keahlian auditing,
mendeteksi kecurangan, dan memenuhi dokumen-dokumen standar. Software ini
memungkinkan kita untuk mengimpor data dengan cepat, menyertakan, menganalisa,
mengambil sample dan mengekstrak data dari berbagai macam sumber, termasuk
laporan yang dicetak dari sebuah file.
Didesain oleh Akuntan untuk Akuntan, IDEA menawarkan sebuah
tampilan antar muka yang intuitif termasuk fungsi point dan klik, menu bantuan,
toturial dan multi tampilan. Dengan kemampuan ukuran file yang tak terbatas,
IDEA dapat mengakses dan menganalisa data yang berukuran besar dalam beberapa
detik saja, membebaskan anda untuk menganjurkan manajemen dalam proyek tambahan
dan memberikan analisa yang mendalam. Menurut survey, lebih separo dari 100
Kantor Akuntan Publik Besar di Amerika Serikat menggunakan IDEA untuk melakukan
analisis data yang diperlukan pada saat melakukan audit.
4.
Microsoft
Excel
Software lain yang kemungkinan digunakan oleh Kantor Akuntan Publik
dalam melakukan audit berbantuan computer adalah dengan menggunakan Microsoft
Excel. Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa Microsoft Excel adalah program
aplikasi spreadsheet yang paling populer saat ini.
Dengan kemampuannya membaca file database seperti DBF dan MDB,
serta ditambah dengan dukungan fungsi-fungsi/formula-formula yang ada, maka
dapat dikatakan bahwa Microsoft Excel juga dapat dijadikan sebagai software
GAS.
Dengan memilih menggunakan Microsoft Excel sebagai GAS, maka
berarti Kantor Akuntan Publik yang bersangkutan telah melakukan efisiensi
biaya. Hal ini karena Microsoft Excel adalah program aplikasi yang cukup
populer, yang dapat dipastikan ada pada setiap PC, terlepas dari apakah
software tersebut asli atau bajakan.
Cara kerja audit berbantuan computer dengan Microsoft Excel
sebenarnya hampir sama dengan software GAS yang lain, yaitu setelah file data
diimpor atau disalin, maka selanjutnya dapat dilakukan pengolahan/manipulasi
data sesuai keperluan audit yang dilakukan, tentunya dengan menginputkan
formula-formula yang diperlukan.
Sekalipun demikian, tetap harus diakui bahwa penggunaan Microsoft
Excel untuk audit tetap memiliki kekurangan dibandingkan dengan paket software
yang memang dikhususkan untuk audit. Hal ini karena file yang telah diimpor
atau disalin bukanlah jenis file read only sehingga sangat rentan kesalahan
yang diakibatkan kesalahan pengetikan dan pengeditan yang dilakukan.
Keterbatasan lainnya adalah keterbatasannya dalam mengenali dan membaca file
sumber data, jika dibandingkan dengan program seperti ACL dan IDEA yang
mempunyai kemampuan membaca file dalam banyak tife/ekstensi.
IV.
Keuntungan
dan Kekurangan Audit Berbasis Komputer
Ada beberapa Keuntungan menggunakan TABK antara lain adalah:
1.
Untuk
database yang berisikan ribuan transaksi, yang tidak mungkin dilakukan dengan
cara manual, maka TABK sangat membantu untuk memfokuskan audit.
2.
TABK
mampu memeriksa 100% seluruh transaksi dalam sebuah database.
3.
TABK
mampu memberikan informasi untuk analisis data dan melihat profil data.
4.
Waktu
untuk proses audit lebih cepat dengan bantuakn TABK ini.
Selain mempunyai beberapa keuntungan TABK mempunyai beberapa
kekurangan yaitu :
1.
Dibutuhkan
waktu yang lama untuk mempelajari teknik ini.
2.
Di
perlukan biaya yang besar untuk pelatihan para staf untuk
menggunakan software tersebut, karena untuk menjadi mahir, software-software
ini menuntut pengembangan dan pemeliharaan keahlian secara kontinyu.
BAB
II
PENUTUP
I.
Kesimpulan
Kemajuan
teknologi dan informasi memang memaksa kita untuk mengikutinya.
Kompleksitifitas masalah dan singkatnya watu yang tersedia mendorong kita untuk
lebih fokus mempelajari sistem informasi tersebur, khususnya seorang auditor
pada bahasan ini.
Auditor
harus menguasai minimal satu software di samping menguarai benar teknik
auditing manual, agar yang diharapkan—efektifitas waktu dan lebih efisien—dapat
tercapai dengan baik. Bukan malah lebih lama dan hasilnya tidak karuan karena
si auditor awam dengan software tersebut.
II.
Saran
Adapun
saran yang dapat penulis sampaian adalah sebagai berikut:
1.
Seorang
auditor harus menguasai terlebih dahulu software audit yang dipilih.
2.
Pilih
software audit yang paling mudah sesuai dengan kondisi auditor dan yang
diaudit.
3.
Harus
dipertimbangkan terlebih dahulu audit menggunakan komputer atau manual untuk
menentukan lebih efisien dan efektifnya.
DAFTAR
PUSTAKA
http://emmaaaa[dot]wordpress[dot]com/teknik-audit-berbantuan-komputer/ , diakses selasa 1 April 2014.
http://blog[dot]stikom[dot]edu/tonys/?p=36 , diakses selasa 1 April 2014.
http://d3wihandayani[dot]wordpress.com/2010/11/01/audit-sistem-informasi-akuntansi-berbasis-komputer/ , diakses senin 24 Maret 2014.
http://elearning[dot]upnjatim[dot]ac[dot]id/courses/EA50/document/PPT._SIA.10.ppt?cidReq=EA50 , diakses senin 24 Maret 2014.
http://siptaardiyanto[dot]blogspot[dot]com/2011/04/dampak-penerapan-sistem-informasi.html , diakses senin 24 Maret 2014.
http://euiskurniasih[dot]blogdetik[dot]com/2011/10/04/abk-vs-konvensional/ , diakses senin 24 Maret 2014.
0 komentar